Berada dipesisir Timur Privinsi Riau, tepatnya di Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), disitulah Ekowisata Solop berada. Kawasan ini merupakan bagian dari seratus ribu lebih hutan mangrove yang ada di inhil, dengan memiliki berbagai pesona alam permai yang dapat memanjakan anda, khususnya bagi yang memiliki jiwa petualang alam bebas.
Pertama yang paling dikenal adalah kawasan Pantai Solop. Pantai yang menjadi salah satu andalan destinasi wisata di Bumi Sri Gemilang itu memiliki pantai putih berkilau dengan kepanjangan sekitar 2 kilometer jika air surut dari bibir pantai luasan pantai ini bisa mencapai 500 meter. Tapi yang paling menarik dari pantai ini adalah pasir putihnya. Pasirnya bukanlah pasir biasa melainkan terbentuk dari seresah yakni gundukan beting serpihan dan fosil kulit biota laut, seperti kerang, siput, senteng, lokan dan sebagainya.
Seresah ini membuat pemandangan dan suasana Pantai Solop menyajikan keindahan alami dan langka, yang pastinya sulit untuk ditemukan di tempat lain. Apalgi disaat seresah itu diterpa sinar Sang Mentari, membuatnya berkilau-kilau laksana ribuan kristal putih membentang dihamparan pantainya. Kaki anda pun akan dimanjakan oleh seresah saat menyusuri pantai, lalu anda juga dapat bermain-main air disana, berenang, atau pun memacu adrenalin dengan banana boat yang juga tersedia.
Paling banyak yang menjadi buruan para pengabadi gambar (fotografer) dari pantai ini adalah menantikan saat-saat terbitnya mentari (sunrise). Jika anda beruntung anda dapat menyaksikan bagaimana si Raja Siang berangkat dari peranduannya dengan merah merona untuk memberikan kehidupan pada dunia dengan sinarnya.
Persis di belakng bibir Pantai Seresah Solop, hutan mangrove alami dengan luas sekitar 40 km persegi menanti untuk disusuri. Dengan dua alternatif yakni tracking kering dan tracking basah, hutan mangrove di Kawasan Ekowisata Solop menawarkan berbagai kekayaan flora dan fauna langka khas hutan mangrove. Jenis flora, seperti Teruntum Bunga Putih (Lumnitzera Racemosa), Teruntum Bunga Merah (Lumnitzera Littorea), Piyai (Acrostichum Aureum), Bakau Minyak Atau Daek (Rhizophora Apiculata), Lenggadai (Bruguiera Parviflora), Kedabu (Sonneratia Overate), Tumu (Bruguiera Gymnorrhiza), Perepat (Sonneratia Alba), Nyirih (Xylocarpus Granatum), Nyirih Batu (Xylocarpus Moluccensis), Tengar (Ceriops Tagal), Api-Api (Avicennia), sangat mudah kita temui disana. Dengan menyusuri tracking kering (jerambah), kita akan sangat mudah untuk menyusuri indahnya rerimbunan tumbuhan ini.
Khusus jalur tracking kering (jerambah), hal yang paling menawan adalah tracking tersebut membentang sekitar 1500 meter debgab berada persis dibawah rimbunan pohon-pohon bakau alami yang telah tumbuh tinggi menjulang. Akarnya yang saling silang dengan ketinggian mencapai 2 meter, memberikan fenomena unik. Puas menyusuri di dalam rerimbunan pohon bakau itu, persis ditengah hutan menanti pula menara pantau (pandang) setinggi 12 meter. Dari menara yang persis setinggi rimbunnya hutan disana tentu akan memberikan anda sudut pandang berbeda pula.
Rimbunnya hutan dikawasan ini memang menjadi syurga pula bagi satwa-satwa liar. Maka jangan heran jika disana kita dengan mudah akan bertemu dengan Elang Bondol, Elang Laut, Bangau Tongtong Dan Monyet-Monyet yang bergelayut dibalik rerimbunan hutan mangrove.
Ditengah rerimbunan hutan mangrove di Kawasan Ekowisata Solop, membentang pula satu sungai kecil yang bernama Sungai Kenceng. Inilah tracking basah, track yang disediakan oleh Sang Pencipta Alam. Jika air pasang, menggunakan sampan kecil atau jongkong milik masyarakat, kita dapat menyusuri sungai ini untuk menikmati akar tunjang mangrove yang menjurai terjuntai di kiri kanan sungai. Disana bisa pula untuk mencoba menangkap kepiting bakau atau ketam dengan menggunakan alat tangkap yang bernama pento. Ketam (scylla spp) yang disebut mangrove crab dan mud crab dengan capit atau sepit besar, berkembang biak disela-sela akar tunjang hutan mangrove yang lestari dikawasan ini.
Tak cukup sampai disitu, disana bisa pula mencoba bagaimana rasanya mencari Lokan (Polymesoda Expansa) jenis moluska yang kulit dan dagingnya lebih besar dari kerang dara, dilopak antara rerumpunan batang Piyai. Selain itu, coba pula sensasi memungut siput borongan dan siput hisap untuk dimasak dan dinikmati bersama-sama. Bagi anda yang hobi memancing, disini juga merupakan daerah yang pasuntuk anda coba. Siapa tau nasib anda beruntung, rasakan bagaimana sentakan ikan Sembilang (Euristhmus Microceps) yang parasnya serupa ikan Lele dengan sengat patil yang beracun, saat menarik-narik kail anda. Jika belum puas memancing, bisa keluar dari anak sungai ini menuju Kuala Igal, Kuala Pelanduk Dan Kuala Mandah untuk melempar joran menunggu sambaran ikan Senangin, Kakap, Kurau, Senonggang, Pari dan lain sebagainya.
Pesona Kawasan Ekowisata Solop dapat ditempuh sekitar 75 menit menggunakan speedboat dari Tembilahan, ibukota Kabupaten Indragiri Hilir. Anda bisa memilih turun di Belingkas yakni ibukota dari Desa Pulau Cawan atau langsung ke Solop yang berjarak tak lebih 5 menit. Pesona unit Ekowisata Solop juga dapat dinikmati di Belingkas. Desa yang menyajikan pantai lumpur yang membentang saat surut tempas, dikala pasang menawarkan pesona lumba–lumba meloncat dari permukaan air, sambil mengeluarkan suara tentang kegembiraan.
Dari kampung ini, cahaya senja dengan mentari merah saga kadang kala jingga merona, saat Sang Surya akan kembali ke peraduannya (sunset) dapat pula kita lihat dengan mata kepala. Saat malam menjelang, anda bisa memilih untuk bermalam di Dusun Solop untuk saksikan bulan mengembang di lautan bergelimang cahaya.
Untuk menunjang dan memanjakan pengunjung, Kawasan Ekowisata Solop saat ini sudah dilengkapi dengan fasilitas gazebo dan homestay. Sehingga memudahkan para pengunjung untuk sekedar beristirahat atau hendak menginap menikmati keindahan alamnya. Keramah-tamahan warga setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan siap menyambut pengunjung dengan senyuman. Dan bagi masakan laut (seafood) berupa jenis-jenis kerang yang tidak mudah ditemui di tempat lain. Seperti Siput Sedut, Lokan, Senteng dan sebagainya.